Mahasiswa Wajib
Baca, “Tamparan” dari Dosen untuk Mahasiswa
Sebuah renungan
untuk diri sendiri. Ini cara saya menggampar mahasiswa. Tulisan dari
Bapak I Made Andi Arsana (Teknik Geodesi UGM). Semoga menginspirasi.
Tampaan dari dosen untuk mahasiswa ini semoga dapat menjadi motivasi
untuk terus belajar dan bekerja keras.
1. Kamu ingin dapat
beasiswa S2 ke luar negeri nanti? Pastikan IP di atas 3 dan TOEFL
diatas 500! Merasa tidak pinter? BELAJAR!
2. Empat atau lima
tahun lagi kamu bisa sekolah S2 di luar negeri dengan beasiswa. Itu
kalau kamu tidak cuma Fb-an, Twitter-an saja sampai lulus nanti.
3. Kamu tidak akan
bisa S1 apalagi S2 diluar negeri karena akan ditolak profesor kalau
nulis e-mail formal saja tidak bisa. Alay itu keren, tidak usah
bangga!
4. Tidak usah tanya
tips cara menghubungi profesor di luar negeri kalau kirim e-mail ke
dosen sendiri saja kamu belum bisa. Hey, ganti dulu akun
niennna_catique@gmail.com
itu!
5. Tidak usah ikut
meledek Vicky, kamu saja tidak tahu kapan harus pakai tanda tanya,
tanda seru, tanda titik, spasi, huruf kecil, huruf besar di e-mail
kok!
6. Mana bisa
diterima di perusahaan multinasional biarpun IP tinggi kalau nulis
e-mail saja lupa salam pembuka dan penutup.
7. Sok mengkritik
kebijakan UN segala, dari cara menulis e-mail saja kelihatannya kamu
tidak lulus Bahasa Indonesia kok. Tidak usah gaya!
8. Bayangkan kalau
kamu harus menulis e-mail ke pimpinan sebuah perusahaan besar. Apa
gaya bahasa e-mail kamu yang sekarang itu sudah sesuai? Jangan-jangan
bosnya tertawa!
9. Apapun bidang
ilmu kamu, akhirnya kamu akan berhubungan dengan MANUSIA yang beda
umur dan latar belakangnya. Belajar komunikasi yang baik. Jangan
bangga jadi ALAY!
10. Bangga bisa
software dan gunakan alat-alat canggih? Suatu saat kamu harus
yakinkan MANUSIA akan skill itu. Belajar komunikasi dengan bahasa
manusia biasa!
11. Kamu orang
teknik dan hanya peduli skill teknis? Kamu salah besar! Nanti kamu
akan jual skill itu pada MANUSIA, bukan pada MESIN!
12. Kamu kira orang
teknik hanya ngobrol sama mesin dan alat? Kamu harus yakinkan
pengambil kebijakan suatu saat nanti dan mereka itu manusia. Belajar
ngomong sama manusia!
13. Malas basa-basi
sama orang yang tidak dikenal? Enam tahun lagi kamu diutus kantor
untuk presentasi sama klien yang tidak kamu kenal. Belajar!
14. Malas belajar
bikin presentasi? Lima tahun lagi bos kamu datang dengan segepok
bahan, “saya tunggu file presentasinya besok!”
15. Kamu orang
sosial dan malah belajar hal-hal kecil di komputer? Lima tahun lagi
bos kamu datang bertanya “Cara membesarkan huruf di Ms Word dengan
shortcut gimana ya?” Mau nyengir?
16. Mahasiswa
senior, jangan bangga bisa membully Mahasiswa baru, tujuh tahun lagi
kamu diinterview sama dia saat pindah kerja ke perusahaan yang lebih
bagus.
17. Mahasiswa
senior, keren rasanya ditakuti Mahasiswa baru? JANGAN! Urusan kalian
nanti bersaing sama orang-orang ASEAN dan Dunia. Bisa bikin mereka
takut tidak?
18. Bangga bisa demo
untuk mengundurkan jadwal ujian karena kamu tidak siap? Kamu itu
mahasiswa negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, masa urusannya
cetak-cetak begitu sih?!
19. Tidak usah lah
sok hebat demo nyuruh SBY berani sama Amerika kalau diskusi sama
mahasiswa Singapura saja tergagap-gagap.
20. Tidak perlu lah
teriak-teriak “Jangan tergantung pada barat” jika kamu belum bisa
tidur kalau tidak ada gadget dekat bantal.
21. Tidak perlu
beretorika menentang korupsi kalau kamu masih nitip absen sama teman
saat demo antikorupsi.
22. Boleh kampanye
“Jangan tergantung pada barat” tapi jangan kampanye di Twitter,
Facebook, BBM, Path, dan e-mail! Memangnya itu buat Madiun, Jatim?!
23. Tentara kita
tidak takut sama tentara Malaysia kalau kamu bisa kalahkan mahasiswa
Malaysia denat ilmiaj dalam forum di Amerika!
24. Kalau file
laporan praktikum masih ngopi dari kakak kelas dan hanya ganti
tanggal, tidak usah teriak anti korupsi ya Boss!
25. Minder karena
merasa dari kampung, tidak kaya, tidak gaul? Lima tahun lagi kamu
bisa S2 di negara maju karena IP, Toefl dan kemampuan kepemimpinan.
Bukan karena kaya dan gaul!
26. Pejabat kadang
membuat kebijakan tanpa riset serius. Sama seperti mahasiswa yang
membuat tugas dalam semalam hanya modal Wikipedia.
27. DPR kadang studi
banding untuk jalan-jalan doang. Sama seperti mahasiswa yang tidak
serius saat kunjungan ke industri lalu nyontek laporan sama temannya.
28. Pejabat kadang
menggelapkan uang rakyat. Sama seperti mahasiswa yang melihat bahan
internet lalu disalin tanpa menyebutkan sumbernya.
29. Alah, pakai
mengkritik kebijakan pemerintah segala, bikin paper saja ngopi file
dari senior, ubah judul, pendahuluan sama font-nya.
30. Gimana mau
membela kedaulatan bangsa kalau waktu nerima kunjungan mahasiswa
asing saja kamu tidak bisa ngomong saat diskusi. Mau pakai bambu
runcing?
31 Kalau kamu
berteriak “Jangan mau ditindas oleh asik”, coba buktikan. Ikuti
forum ASEAN atau Dunia dan buktikan di situ kamu bisa bersuara dan
didengar!
“NB. Kata-kata
saya di atas memang SADIS. Maafkan jika ada yang tersinggung. Pesan
ini sebuah refleksi, sebagian dari pengalaman nyata dan berharap
mahasiswa saya tidak mengulangi kesalahan yang sama. Matur nuwun.”